norak

semua tentang alam, semua tentang bangsa, semua tentang kampung, dan semua tentang dirikita sendiri. norak habis penguasa ini, begitu juga dengan semua yang ada di sekeliling ku, kenapa norak, karena memang mereka ingin norak, tidak melakukan tindakan demi kebersamaan, tetapi lebih pada menguntngkan diri sendiri. aneka usaha jerih payah mereka bukan untuk kami, kita atau kaum tertindas. jadi bertanya, benarkah kita sudah merdeka?,,,jawabnya tentu sudah dan belum,,,,bagiku merdeka itu ada dua macam, merdeka untuk diriku sendiri dan merdeka untuk semesta.

merdeka untuk diriku, ketika ak sudah terlalu enjoy menikmati segala sesuatu di sampingku, disekitarku. yang tertangkap oleh mata, terhisap oleh hidung, teraba oleh tangan, terinjak oleh kaki, terdengar oleh telinga dan terasa oleh hati. enjoy menikmati tanpa ada beban dari siapapun, apapun, baik ruang dan waktu. itulah merdekaku, merdeka individuku, tanpa ada yang mau diganggu oleh siapapun, bahkan tuhan sendiri.

merdeka untuk semesta, adalah kesadaran diri bahwa kita merupakan bagian dari alam ini, bukan individu secara diri, tetapi individu yang universal. keseluruhan, terungkap dalam rasa dan kebahagiaan yang melimpah ruah. saat itulah kamu akan memaki dan memaki, ketika melihat penimpangan dan penindasan segala jaman yang dilakukan oleh kaum kita sendiri. yaitu manusia.

norak habis, habis suka norak dan norak suka dihabiskan. itulah realitas, tetapi alam ini juga butuh mereka untuk keseimbangan. maaf jangan sebut mereka, nanti mereka marah, sebut saja tulang dari raga kita yang nakal. sesekali jatuh itu asyik, untuk mendapatkan perjalanan yang mengasyikan.

Komentar